Video Porno Hiburan Remaja Masakini

Video Porno Hiburan Remaja Masakini - Tahukah anda ? Menonton video porno bisa mempengaruhi sifat dan perilaku seseorang, mengapa demikian ? 

Karena efek yang ditimbulkan setelah melihat video pornografi cenderung ke suatu hal negatif. Sifat dan perilaku orang tersebut akan berubah 180 derajat jika terlalu sering menonton video porno, dari yang semula dikenal lemah lembut bisa berubah drastis menjadi orang yang kasar dan kejam.

Efek lain yang ditimbulkan akibat terlalu sering menonton video porno ialah perubahan bentuh tubuh, wajah pucat pasi, pemurung, penyendiri dan bahkan bisa menyebabkan kecanduan. Ibaratnya sehari tidak menonton video porno seperti orang makan tapi gak minum.

Tanpa kita sadari, seiring berkembangnya teknologi informasi saat ini membuat sebagian orang yang moralnya malah rusak, khususnya kaum lelaki. 

Akibat kurangnya wawasan serta pendidikan yang diberikan semasa kecil menjadikan orang tersebut lupa tentang mana yang baik dan mana yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

Sebagian orang berpendapat bahwa, sisi positif : menonton video porno sebenarnya bisa dijadikan sebagai sarana melatih syaraf atau therapy otot-otot pada alat kelamin, tujuannya agar aliran darah tetap lancar dan bisa dijadikan sebagai penambah semangat hidup bagi orang yang sudah berusia 45 tahun ke atas.

Sedangkan sisi negatifnya : jika video porno ini ditonton oleh remaja yang belum cukup umur, tentu ini menjadi sarana perusak moral yang nyata dan merajalela.

Pada umumnya usia remaja merupakan usia yang sangat sensitif dan rawan terhadap sesuatu hal yang baru diketahuinya. Entah itu hal baik atau buruk ini memasuki otak mereka dan dicerna menjadi sebuah kebiasaan. Diantara ribuan website yang paling melekat di pikiran remaja ialah xvideos, salah satu web/situs yang menyediakan puluhan hingga jutaan video porno yang sampai saat ini masih aktif mempublikasikan video mesum terbaru.

Mencari seorang pria yang tidak pernah mengenal dan menonton video pornografi ini tampaknya semakin sulit.  Hal itu setidaknya telah dibuktikan oleh para ilmuwan di Montreal, Kanada.

Para ahli di Universitas Montreal, belum lama ini, mencari pria yang belum pernah mengenal dan menikmati film ataupun gambar-gambar pornografi. Namun, upaya pencarian mereka tak kunjung membuahkan hasil. 

Rencananya, para ilmuwan ini akan menggelar riset membandingkan pandangan pria pada usia 20-an yang belum pernah mengenal pornografi dengan pria yang biasa menikmati pornografi.

Proyek penelitian ini pun akhirnya gagal pada tahap awal karena para peneliti tidak kunjung menemukan satu pria pun yang tidak pernah menggunakan pornografi.

"Kami mengawali riset dengan mencari pria berusia 20-an yang tidak pernah menikmati pornografi. Tetapi, kami tidak bisa menemukan satu pun," ujar Profesor Simon Louis Lajeunesse.

Walaupun gagal mencapai tujuan awal penelitian, tim yang dipimpin Prof Lajeunesse tetap melakukan riset/penelitian tentang hal ini. Mereka pun meneliti kebiasaan para pria muda dalam menggunakan pornografi. Prof Lajeunesse melakukan wawancara dengan 20 mahasiswa pria heteroseksual yang biasa menikmati pornografi.

Riset menunjukkan bahwa, mereka rata-rata mulai menonton pornografi pada usia 10 tahun. Sekitar 90 persen menikmatinya melalui internet, sedangkan 10 persen lainnya berasal dari toko penjual vcd film blue (terkenal dengan sebutan film BF).

Pria yang statusnya masih single menyaksikan film atau gambar pornografi rata-rata 40 menit, tiga kali dalam seminggu. Sedangkan yang sudah berpacaran menikmatinya 1 sampai 7 kali dalam sepekan selama sekitar 20 menit.

Riset juga menemukan, pria hanya menonton materi pornografi yang cocok dengan selera dan citra seksualnya. Mereka juga menghindari materi yang dianggap menjijikkan atau bersifat ofensif.

Prof Lajeunesse menyatakan, dari penelitian kecil ini dapat dilihat bahwa pornografi tidak memberikan efek negatif pada seksualitas. "Tidak ada subyek yang memiliki patologis seksual. Faktanya, pratik seksual mereka cukup konvensional. 

Pornografi tidak mengubah persepsi tentang wanita atau suatu hubungan dimana mereka menginginkan semuanya sebisa mungkin lebih harmonis dan memuaskan," ungkapnya.

Dengan adanya artikel di atas, mungkin bisa disimpulkan bahwa menonton video porno hendaknya dihindari jika belum mempunyai pasangan alias belum menikah. Tujuannya agar dimasa pertumbuhan kaum remaja tidak terbebani oleh sesuatu hal yang belum selayaknya pantas untuk diketahuinya. 


Fokus menuntut ilmu dan semangat menggapai cita-cita anda sekalian ! 

Sumber : https://ohcewek.blogspot.com/2010/05/percaya-kah-pria-tidak-gemar-menonton.html

Salam Sukses
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda



Comments