Curahan Hati Seorang Pria By Prof Muhaya

Curahan Hati Seorang Pria By Prof Muhaya - Tahukah anda ? Di usia 45 ke atas, hidup tak lagi memberi melainkan mulai mengambil satu persatu dari apa yang kita miliki sekarang ini.

Baik-buruknya kehidupan yang dijalani itu tergantung dari orang yang menjalaninya. Hidup akan terasa berat jika kita mengejar apa yang kita inginkan, sebaliknya hidup akan terasa ringan apabila kita mensyukuri apa yang ada saat ini.

Hidup kita itu seperti sebuah anak panah yang diluncurkan ke dalam gelapnya malam, kita tidak tahu sampai dimana kita akan berhenti, yang kita tahu hanya melangkah maju dan maju, berjuang melawan hembusan angin yang seiring menyelimuti diri kita.

Dalam hidup ini, perilaku kita hendaknya mencontoh aliran air, air akan selalu mengikuti jalannya, lurus ataupun berbelok-belok tanpa merubah fungsinya dan memberi rasa segar pada apapun yang disentuhnya.

Sifat kita hendaknya mencontoh tanah, tanah tidak akan pernah mengeluh meski diperlakukan tidak baik oleh sesuatu diatasnya. Selalu memaafkan semua yang menginjak-injak dirinya.

Pola pikir kita hendaknya mencontoh langit, luasnya langit hingga tak terlihat tepi'annya. Langit tak akan terlihat indah tanpa adanya gemerlap bintang-bintang.

Sebuah rangkaian kata dari Prof Muhaya yang mungkin bisa dijadikan sedikit pedoman bagi kita :

Waktu sedang "di puncak" kita merasa banyak teman di sekeliling kita.

Waktu sedang "Berkuasa" kita percaya diri boleh melakukan apa saja.

Waktu sedang "Tak Berdaya" barulah kita sadar siapa sebenarnya sahabat sejati yang selalu ada saat dibutuhkan.

Waktu sedang "Jatuh" kita baru sadar selama ini, siapakah teman yang memperalat dan memanfaatkan kita.

Waktu sedang "Sakit" kita baru tahu bahwa kesehatan itu sangat penting, jauh melebihi harta dan materi yang kita miliki.

Waktu kita "Miskin" baru kita sadar pentingnya amalan sedekah walaupun cuma seribu dan memahami rasanya dibantu-membantu saudara kita.


Masuk "Usia Tua" baru kita tahu rupanya masih banyak kewajiban kita terhadap Allah SWT yang belum dikerjakan/kurangnya ilmu membuat kita baru mengenal jalan ke masjid (tempat ibadah).

 

Saat "Di Ambang Ajal" kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama, tidak ada yang abadi di dunia ini.
Sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA:

Saling menghargai,
Saling membantu,
Saling memberi,
Saling mendukung.

Jadilah teman setia tanpa syarat !

Jangan saling memotong dan menggunting gaji sesama teman !

Tunjukkanlah bahwa anda masih mempunyai Hati Nurani yang tulus. Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah.

Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.

Apa yang ditabur itulah yang akan dituai !

Allah SWT tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa Allah Swt selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata, Rahmat dan Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa.

Jangan pernah menyerah, Teruslah istiqamah beribadah... karena..hidup ini terlalu indah...!

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah persinggahan sementara !!

Sahabatku,
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang merasa bahagia karena mengenal kita !!

Sumber : Profesor Muhaya

Salam Sejahtera
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda



Comments