Curahan Hati Si Miskin

                                        "CURAHAN HATI SI MISKIN"

Cinta bisa membuat orang bahagia dan sengsara di dalam kehidupanya.
Semasa aku masih duduk di bangku SMK aku terkagum-kagum kepada seorang wanita, akupun berusaha mendekati dia (PDKT)

Akhirnya aku membuat janji untuk mengantar dia sholat tarawih di masjid sekolah, tetapi kita tak sampai ke tempat tujuan, melainkan ke suatu tempat yang enak untuk dibuat nongkrong dan ngobrol. 

Karena ku tak kuasa menahan rasa kagum, akupun mengutarakan isi hati ku kepadanya "walau hanya sebatas rasa kagum". aku merasa tercengang dan kaget setelah dia menerima cintaku,  pertemuan yang keempat kalinya di antara kami berdua dan paling istimewa dalam hidupku {16,Oktober,2006}

            Seiring berjalanya waktu rasa kagum itu bersemi menjadi rasa cinta yang mendalam. Pada saat itu aku juga lagi fokus masalah pendidikanku ,karena sebulan lagi melaksanakan UAN, tanpa sadar aku telah mengabaikan dia sampai aku selesai melaksanakan UJIAN NASONAL

Akhirnya dia marah-marah dan minta putus kepadaku, karena sepihak aku tak terima dengan keputusanya. Beberapa hari kemudian aku menjemput dia didepan sekolahanya untuk memberi tahu bahwa aku masih mencintai dia. 

Dan menunjukan bahwa aku sudah berubah lebih baik dari hari-hari kemarin, ternyata semua usahaku sia-sia, karena dia sudah di jemput sama laki-laki lain, akupun sempat cemburu, emosi saat melihat mereka berdua berboncengan mesra.

Setelah wisuda aku berangkat kerja ke luar pulau "MERANTAU" untuk mengadu nasib di tanah orang. selama 4 bulan aku tidak ada komunikasi denganya, sehingga  membuat aku sering melamun teringat senyum manisnya di setiap aktifitasku. 

Bahkan orang-orang di sekitar ku bertanya "SEBENARNYA KAMU INI KENAPA, SETIAP DI AJAK BERBICARA PASTI GAK NYAMBUNG DAN TAK LEPAS DENGAN KAT-KATA [APA]". Akupun menghiraukan pertanyaan itu.

Dua bulan kemudian aku mendapat kabar dari teman sekolahnya bahwa dia sudah bekerja di suatu pabrik dan sudah mempunyai pacar. Aku langsung meminta no Handphone'nya, dari situlah aku bisa berkomunikasi lagi denganya. 

Disaat aku berbicara sama dia "bahwa aku rindu banget kepadanya, diapun menjawab aku juga rindu", terlontarkan pertanyaan dari ku "kenapa kalau masih rindu sama aku, kamu pacaran sama cowok lain", dia jawab "aku pacaran sama dia karena dia mirip sama kamu".

 Aku sadar kamu gak mungkin jadi cewek jablay selama aku tinggal kerja disini, ucapku kepadanya dan aku bilang lebaran nanti aku pulang kampung dan pengen banget ketemu sama kamu.
Waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, yaitu MUDIK. Selama di perjalanan pulang aku selalu memberi kabar kepadanya dan tak sabar aku pengen ketemu sama dia. Satu minggu kemudian setelah aku mendapat kabar dari dia bahwa dia liburan lebaran dan sudah di rumahnya. Ke'esokan harinya aku langsung bergegas menemui dia di rumahnya.


 

Di mulailah pendekatan yang ke-2 kalinya sama halnya waktu pertama aku kenal denganya. Semua berjalan sesuai rencana, dia putus dengan cowok itu dan kembali lagi pacaran denganku. Seminggu kemudian aku melamar pekerjaan dan aku langsung diterima di suatu pabrik yang kebetulan jaraknya tak jauh dari tempat kerja dia. 

Selama aku kerja di pabrik tsb, aku menjadi anak kos-kosan dan setiap malam minggu kita pasti kencan "DUNIA TERASA MILIK BERDUA".Semua terasa indah, bahagia, nyaman saat kami duduk berdua'duan.

Tapi entah mengapa dia menolak saat ku ajak untuk kejenjang pernikahan. Munculah rasa putus asa di hidupku dan aku langsung keluar dari pabrik itu. Untuk apa dan untuk siapa aku bekerja karena orang yang sangat aku cintai tak mau menikah dengan ku. 

Setelah itu hubungan kita mulai renggang. Meskipun aku ada di rumah dan dia ada di tempat kerja, aku selalu menjemput'nya saat dia mau pulang kerumahnya.

Beberapa minggu kemudian dia menelpon katanya mau pulang dan ku jawab,"iya nanti sore aku jemput di tempat biasa". Entah mengapa dia tak mau kujemput dengan alasan "karena jauh dan dia kasihan sama aku", dalam hatiku merasa tidak seperti biasanya dia menolak tawaran ku. 

Bahkan disaat dia sakit masuk rumah sakit, aku selalu datang menjenguknya, bahkan aku sampai mengantar orang tuanya untuk menjenguk dia di rumah sakit dan bermalam di rumah sakit tsb.


Setelah kondisinya membaik aku menjeput dia untuk dibawa pulang ke rumahnya. Dari situlah aku mulai merasa ada kejanggalan dengan sifatnya, kenapa dia tak mau aku jemput disaat dia pulang dari tempat kerjanya. Akhirnya aku diam-diam aku menunggu dia di halte dan secara kebetulan aku bertemu dengan ayahnya.

Beberapa saat kemudian dia datang di bonceng oleh mantan pacarnya yang bekerja satu pabrik. Aku terdiam membisu saat melihat mereka dan kita pulang masing". keesokan harinya dia meminta maaf kepadaku melalui telepon. 

Karena rasa sayang dan cintaku kepadanya lebih besar di banding rasa amarah ku, akupun memaafkanya, karena aku tak puas berbicara hanya lewat telepon langsung ku hampiri dia di rumahnya. Tiba di rumahnya kita berbicara dan saling melepas rindu.

Di tengah-tengah saat kita melepas rindu dia berbicara bahwa mau mengundurkan diri dari pabrik tersebut dan menjadi Tenaga Kerja Wanita ke HONG KONG dan dia bilang bahwa orang tuanya tidak setuju jika dia berhubungan denganku.

Pertama aku tidak setuju dia menjadi TKW, tapi dia memaksa dan mengancam putus kalau aku tak menyetujui di menjadi TKW. Karena aku tidak mempunyai hak melarang'nya, akhirnya aku setuju dia menjadi TKW selama itu berdampak positif  untuk hubungan kami berdua dan keluarga.

Kami mempunyai sepakat untuk mempertahankan hubungan itu walapun kedua orang tuanya tidak menyetujui'nya dan berharap suatu saat kedua orang tuanya berubah fikiran yang berdampak positif buat hubungan kita berdua. Bersambung..!!

 Baca Cerita Selengkapnya Klik Disini



Comments