10 Ciri Seseorang Yang Tidak Pernah Puas

10 Ciri Seseorang Yang Tidak Pernah Puas-Apakah anda merasa frustasi atau emosional akhir-akhir ini ? Hati-hati, jangan-jangan anda termasuk sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang tidak pernah merasa puas.

Kalau anda tidak segera menyadarinya akan hal tersebut, akan berakibat buruk kepada diri anda sendiri dan orang lain.

Laurie Ashner dan Mith Meyerson mengatakan bahwa, rasa tidak puas tumbuh karena kebisaan, suatu watak dan suatu pertumbuhan yang liar dari dorongan-dorongan yang dominan membentuk kepribadian seseorang.

Hasil kajian tersebut, mereka menemukan ada 10 ciri khas yang terdapat pada orang-orang yang tidak pernah merasa puas :

1. Keberhasilan tidak memberi kebahagiaan dan kegembiraan pada orang yang tidak puas. Keberhasilan hanya akan membuat dia bertanya, bila dia bisa melakukannya lagi.

2. Di satu pihak dia merasa berbakat danistimewa, tapi di lain pihak dia juga ragu.

3. Ia merasa semua usaha-usahanya tidak pernah cukup untuk diakui orang lain. Sebab dia sangat mengharapkan pujian. Tapi ketika dipuji dia merasa was-was atau tidak enak.

4. Ia sering menjadi orang nomor dua di bidang apapun, dia merasa seringketinggalan, sementara orang lain dengan ketrampilan dan ambisi lebih kecil dapatmencapai tujuan-tujuan mereka.

5. Dia merasa tidak cukup berhasil secara biasa-biasa saja.

6. Setelah belajar untuk tidak tergantung pada orang lain, dia menyalahkan diri secara berlebihan atas apa yang tidak beres dalam semua hubungannya, baik itu di tempat kerja, di rumah maupun dalam hubungan pribadi atau asmara.

7. Dia terjerat dalam situasi-situasi yang menciptakan keperluan baginya untuk terus membuktikan dir.

8. Tanpa sadar, dia membangitkan kekecewaan masa lalu. Entah itu urusannya dengan orang tua, teman-teman, pacar atau keluarga.

9. Dia terus menekan kecemasan dan depresi yang dia rasakan dalam hidupnya, sampai-sampai perasaan itu identik dengannya.

10. Karena sulit menggapai orang lain, orang yang tidak pernah puas berusaha memperkuat diri sendiri dengan system pendukung yang berasal dari luar. Mungkin berupa uang di bank, pekerjaan atau hubungan.