Kehidupan Semua Manusia Berakhir Sama

Kehidupan Semua Manusia Berakhir Sama - Tahukah anda ? Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa alasan, semata-mata hanya untuk menjaga keseimbangan di dunia ini.

Ketika masih bayi, manusia dilahirkan sama-sama dalam keadaan telanjang, tidak punya apa-apa. Yang ia tahu hanya menangis dan tertawa saja. Ia bertahan hidup mengandalkan belas kasih orang yang menyayanginya, terutama dari ayah dan ibu, atau orang lain (khusus bayi yang dibuang)

Ketika dewasa, manusia bisa mempelajari berbagai hal yang ia ingin ketahui, belajar mengerti dan memahami sesuatu tentang dunia yang ia tempati. Belajar membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. 

Ia bebas berpetualang kemana saja yang diinginkan. Mencari sebuah kesenangan, baik secara jasmani dan rohani.

Ketika usia sudah 45 tahun, pendidikan tinggi maupun pendidikan rendah itu sama saja. Terkadang sebagian orang yang pendidikanya tidak terlalu tinggi dan tidak memiliki prestasi apapun yang bisa dibanggakan, justru ia bisa mempunyai lebih banyak uang.

Ketika usia sudah 55 tahun, wajah tampan atau cantik itu sama saja. Wajah yang selama ini kamu rawat pada akhirnya akan rusak termakan usia. Tidak peduli seberapa cantiknya dirimu, sebagus apapun merk gincu, make up ataupun bedakmu itu tidak akan bisa terus-terusan menyembunyikan wajahmu yang kulitnya sudah terlihat kendur dan kerutan.

Ketika usia sudah 65 tahun
, jabatan tinggi atau jabatan rendah itu sama saja. Yang namanya karyawan atau kuli itu tidak ada bedanya, setelah semuanya pensiun, tidak ada lagi orang yang ingin mengenal seorang pengangguran. 

Terkecuali boss yang punya perusahaan atau pabrik dan orang yang punya skill (keahlian) khusus.

Ketika usia sudah 75 tahun, rumah besar dan rumah kecil itu sama saja. Semua tulang sendi lulut dan kakimu yang sudah lapuk, pengapuran atau keropos, maka semakin sulit untuk bergerak. Disaat masa itu tiba, kamu hanya membutuhkan ruang kecil saja hanya untuk duduk.

Ketika usia sudah 85 tahun, memiliki banyak uang atau sedikit uang itu sama saja. Masa dimana uang tak bisa lagi dinikmati, bayangkan saja mau beli makanan yang dulu kita sukai seperti ayam goreng, sate, gulai kambing, sapi panggang dan masih banyak lagi makanan enak yang tidak boleh kita makan dengan alasan kesehatan.

Tubuhmu tidak kuat lagi menampung semua makanan lezat itu, lidahmu tidak lagi bisa membedakan rasa asin atau manis, semuanya terasa sama seperti mati rasa. Tidak ada tempat yang bisa dikunjungi untuk menghabiskan semua uangmu.

Ketika usia sudah 95 tahun
, tidur atau tidak tidur itu sama saja. Masa dimana kamu akan mengalami berbagai halusinasi ataupun ingatan kenangan masalalu hingga kejadian diluar logika.

Masa dimana Panca Indera kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tidak lagi aktif seperti dahulu. 

Masa dimana sekujur tubuh hampir mulai tak terasa, semuanya terasa sunyi dan menyeramkan.

Ketika tutup usia (Ajalmu Tiba), kaya atau miskin itu sama saja. Semua manusia jika sudah mati, sama-sama hanya memakai selembar kain putih dan sama-sama dimasukan ke dalam tanah yang ukurannya sama yaitu 2x1 meter saja.

Keluarga, teman, sahabat dan orang lain yang mengenalmu mungkin akan menangisi'mu (sesaat) dan melupakanmu (selamanya), mengapa demikian ?

Karena pikiran mereka sudah dipenuhi oleh persoalan hidupnya masing-masing dan tidak sempat memikirkan atau mengingat tentang dirimu, pada akhirnya kamu akan terbujur kaku sendiri di liang kubur.

Untuk itu disarankan, semasa hidup :

Jangan terlalu pelit pada diri sendiri dan orang lain, harta tak dibawa mati.

Jangan terlalu bangga dengan apa yang sudah kamu raih, mati tidak mengenal prestasi.
 
Jangan terlalu tinggi hati atas apa yang sudah kamu miliki saat ini, ingat kita nanti berakhir sama.

Jangan terlalu keras mencari materi, karena kita mati tidak membawa apa-apa.

Ingatlah wahai manusia, dunia ini hanya sesaat, jangan sampai kau tersesat dan ingatlah masih ada Akhirat.


Sebelum terlambat :

 


Penuhi kewajibanmu (Sholat 5 Waktu) sebagai hamba Allah.
Lakukan apa saja yang kamu inginkan dan menurutmu itu benar.
Cintailah, sayangilah keluargamu !!

Kalimat Bahasa Jawa :

Ora Ono Kasekten Kang Madhani Papesthen. Purwo Madyo Wasono. Yitno Yuwono Keno Leno.

Sumber : Diajengmukini (Ni'amah)

Semoga Bermanfaat



Comments