Manfaat Tanaman Jali-jali atau Hanjeli

Manfaat Tanaman Jali-jali atau Hanjeli - Tahukah Anda ? Tanaman ini ternyata memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai obat tradisional.

Di bawah ini pengertian tanaman jali-jali menurut Wikipedia. Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. 

Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras, berbentuk oval dan berwarna putih.

Ada dua varietas yang ditanam orang. Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi memiliki cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai manik-manik. Coix lacryma-jobi var. ma-yuen dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan Tiongkok.

Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, tumbuhan ini masih dikenal orang, seperti dalam lagu gambang kromong "Jali-jali". Di perdagangan internasional ia dikenal sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya dengan jagung daripada gandum.

Secara umum tanaman ini ada dua macam, yaitu varietas yang dibudidayakan dan varietas liar (Arora, 1977).


A. Jenis yang dibudidayakan (var. ma-yuen) memiliki peranan penting sebagai sumber pangan dan obat tradisional (khususnya Chinese medicines). Jenis ini memiliki cangkang yang tipis dan mudah dipecahkan, sehingga mudah untuk mendapatkan biji dalamnya untuk bahan makanan. Jenis ini pun memiliki sedikit variasi, misalnya hanjeli beras dan hanjeli ketan (Nurmala, 2003)

B. Jenis yang liar (var. stenocarpa, var. monilifer, dll.) seringkali dianggap sebagai gulma, karena mudah sekali tumbuh secara liar. Jenis ini memiliki cangkang yang sangat keras bagaikan batu, sulit dipecahkan. Biji-biji ini seringkali dimanfaatkan sebagai bahan manik-manik kalung (semacam tasbih atau rosario).

Biji jali-jali ada yang bisa dimakan. Jali sendiri banyak jenisnya. Kalo yang di foto di atas itu jali batu, jadi tidak bisa dikonsumsi, biasanya lebih digunakan untuk manik-manik karena kulitnya keras dan warnanya yang cantik (mengkilap dan bermotif). Kalo yang jali batu buat manik-manik biasanya dibiarkan tumbuh liar. Setiap musim kemarau tanaman ini mati, saat musim hujan tanaman ini tumbuh dengan sendirinya.

Biji jali untuk konsumsi kulitnya berwarna coklat. Di Indonesia, biji jali-jali untuk dikonsumsi ada 2 jenis. Jenis biasa dan jenis ketan. Di daerah Temanggung jali ini (jali jenis ketan) sudah dibudidayakan oleh petani setempat. 

Terutama di daerah pegunungan, tapi cuma sebatas ditanam di pinggiran ladang. Difungsikan untuk menanggulangi bencana longsor.

Menurut orang yang tinggal di Bandung. Tanaman ini dikenal sebagai Hanjeli. Kalo nggak salah, beberapa orang sana menggunakan ini sebagai bahan pangan pokok ya. Melihat harganya yang relatif lebih murah dari beras. Setahu saya ada 4 kota yang familiar banget sama jali. yaitu : Surabaya, Bandung, Temanggung. kalo di Temanggung adanya jali untuk manik-manik.

Berapa harga biji jali-jali ini ?
Di toko obat, harganya di atas Rp 20 rb/kg, itu untuk jali Cina. Kalo jali lokal sekitar 18 ribuan. Sebenarnya tanaman ini prospeknya bagus. Jika dilihat komposisi kimianya, WOW banget! Kandungan fitokimianya tinggi. Rasio protein-KH juga lumayan. Pekan kemarin beli di pasar Kosambi harganya Rp 20 ribu/kg.
enak buat pelengkap bubur cina.


 

Di Temanggung, daerah Parakan, yang dekat dengan pegunungan . Kalo jali dari sana jenis jali ketan. Warnanya putih setelah dikuliti. Harganya masih belasan ribu, nggak nyampe di atas 20 rb/kg.

Biji jali-jali biasanya lebih sering dijumpai di toko obat Cina. Jali itu sendiri dikenal sebagai tanaman obat. Kalo ruang lingkupnya mendunia, jenisnya lebih banyak lagi.

Sumber meliputi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jali
http://plantakita.blogspot.com/

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda



Comments

Post a Comment