NASA Temukan Planet Bebatuan Hampir Sama Dengan Bumi

NASA Temukan Planet Bebatuan Hampir Sama Dengan Bumi-WASHINGTON-Sebuah teleskop NASA telah menemukan planet kecil di luar tata surya kita dan kondisinya berbatu sama seperti Bumi. Sayangnya planet tersebut suhunya terlalu panas untuk mendukung kehidupan. Di satu sisi planet tersebut bersuhu sekira 2.700 derajat Fahrenheit atau 1.500 derajat celsius.

Planet tersebut bernama Kepler 10-b, yang diambil dari nama teleskop yang menemukannya. Demikian seperti dari Daily Mail, Selasa (11/1/2011).

Ilmuwan dari NASA, Natalie Batalha, mengatakan bahwa planet tersebut berukuran sekira 1,4 kali dari Bumi dan memiliki massa sekira 4 1/2 kali planet kita.

Para ahli astronom juga telah menemukan planet lainnya di luar tata surya kita yang massa-nya mirip dengan Bumi, tapi tidak ada yang semirip ini dalam ukuran diameter.

 Alasan mengapa planet ini terlalu panas untuk ditinggali oleh mahkluk hidup adalah, jaraknya yang 20 kali lebih dekat dengan bintang induknya, dibandingkan jarak planet Merkurius dengan matahari kita.

Penemuan Fosil Pada Penjelajahan Planet Mars-Perburuan fosil di Planet Mars, sangat berhubungan dengan sebuah teori baru mengenai bagaimana lautan terbentuk di planet Merah pada jaman dulu, serta ke depannya menunjukkan titik-titik terbaik.

 

Berdasarkan struktur geologi dataran utara di Mars, sebuah penelitian menunjukkan, bahwa air terbentuk sebagaimana air tanah secara perlahan meresap ke atas melalui retakan di lapisan atas.

Proses ini akan membuat danau dan laut secara cepat, hanya dalam hitungan tahun saja, tapi juga bisa menyokong eksistensi air selama seribu tahun. Demikian dikutip dari National Geographic, Senin (8/11/2010).

Bagaimanapun, meski planet Mars dulunya cukup berair, akan tetapi planet tersebut tidak memiliki atmosfer yang cukup tebal. Banyak para ilmuwan yang berpikir, bahwa jika memang ada kehidupan yang berevolusi di Mars, tempat terbaik untuk mencarinya adalah tempat dimana cairan air terlindungi dari perubahan suhu yang ekstrim, juga dari radiasi ultraviolet matahari yang merusak.

“Untuk menemukan kehidupan, kita harus melihat ke wilayah planet dimana keberadaan air cukup stabil. Untuk kasus planet Mars, airnya ada di bawah permukaan tanah,” ujar J. Alexis Palmero Rodriguez dari Planetary Science Institute di Arizona.

Hal ini menimbulkan sebuah dilema bagi para pemburu fosil, karena untuk menggali, demi menemukan jejak kehidupan di planet Mars membutuhkan waktu dan peralatan yang tidak tersedia di kendaraan penjelajah robotik yang dikirimkan untuk mengeksplor permukaan planet tersebut.

Tapi menurut penelitian terakhir, air yang merembes di wilayah utara Mars, mungkin adalah air yang sangat purba, yang terperangkap di bawah permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sampai milyaran tahun. “Lingkungan tersebut adalah tempat yang stabil bagi organisme untuk tumbuh dan berevolusi,” kata Rodriguez.

Itu berarti, bahwa beberapa batuan sedimen di tempat bekas lautan purba di Mars, menyimpan fosil kehidupan Mars yang mungkin bisa diakses melalui kendaraan penjelajah robotik.

Sumber : okezone.com



Comments